Generasi Milenial Harus Lebih Bijak Gunakan Medsos

Share This Post
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

TANGERANG, Jatimexplore.net – Generasi milineal diingatkan untuk bersikap bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Tulis dan bacalah informasi yang bermanfaat dan positif bagi masyarakat. Generasi milenial jangan ikut-ikutan menyebarkan berita hoax dan menebarkan kebencian serta fitnah. Bila menemukan isi media sosial seperti itu, jangan ragu untuk melapor kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan polisi.

Nasihat itu disampaikan praktisi penyiaran Astri Megatari saat tampil sebagai pembicara pada acara talkshow Kemendagri Goes To Campus Nasional is Me bertajuk “Jurnalistik di Era Post Truth” yang berlangsung di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di kawasan Gading Serpong, Tangerang, Provinsi Banten, Senin (02/03/2020).

Acara Kemendagri Goes To Campus di Universitas Multimedia Nusantara merupakan gelaran ketiga setelah berlangsung di Kampus Unkrida dan Universitas Pelita Harapan (UPH). Acara ini digagas Yayasan Bentang Merah Putih dan komunitas Nasionalis Radikal (NaKal) yang didukung Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.

Selain Astri Megatari, pembicara lain yang hadir jurnalis yang juga penyiar televisi Michael Tjandra. Bertindak sebagai host acara talkshow Yohana Elizabeth dan Soni Mongan.
Astri Megatari mengingatkan, awal diciptakannya media sosial adalah sebagai sarana untuk berkomunikasi dan bersosialisasi antar-warga masyarakat. “Medsos diciptakan untuk menjalin komunikasi dan sosialisasi dengan teman atau saudara yang jarang bertemu. Melalui medsos, kita jadi tahu keberadaan teman dan saudara, karena medsos mendekatkan jarak,” ujar Astri yang pernah menjadi penyiar di sejumlah stasiun televisi swasta itu.

Namun, di kemudian hari fungsi medsos berubah dan disalahgunakan. Penggunanya malah menggunakan medsos untuk menyebarkan informasi yang negatif, bohong, dan tak bermanfaat. Bahkan, di antara sesama pengguna medsos saling melemparkan pernyataan yang bermusuhan. “Di medsos, emosi kita jadi mudah terpancing, akhirnya perang terbuka deh, atau twitt war,” katanya.

Untuk menghadapi isi medsos seperti itu, ia mengingatkan mahasiswa untuk tidak terbawa arus. “Kunjungi situs Kominfo di situ ada tautan untuk melaporkan isi situs yang meragukan kebenarannya. Biasanya, dalam waktu sehari, Kominfo akan memberikan klarifikasi kebenaran info itu,” katanya. Cara lain juga bisa melaporkan ke polisi yang memiliki divisi cyber patrol.

Astri Megatari menyarankan kepada mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara selaku generasi milineal untuk mem-follow media sosial Instagram, Youtube, Facebook dari kementerian dan lembaga yang menyampaikan informasi penting dan bermanfaat.
Ia mencontohkan, media sosial yang dimiliki Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) khususnya Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum.

“Konten medsos Ditjen Politik dan PUM Kemendagri Itu berisi konten yang sarat informasi edukasi tentang kebhinekaan, nasionalisme, Cinta Tanah Air seperti kegiatan Kemendagri Go To Campus ini. Kontennya juga dibuat sesuai kebutuhan generasi milineal yang berumur 18 sampai 35 tahun, ujar astri.(rls/robert)

#Puspen Kemendagri#

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *