Pungli “Pasar Kemis”, Diduga Kepala Desa Sindang Panon Terlibat
TANGERANG, Jatimexplore.net – Dugaan pungutan liar (Pungli) yang menyeret nama seorang Kepala Desa Sindang Panon menjadi catatan buruk kinerja seorang pelayan publik. Mungkin hal tersebut di anggap biasa oleh sebagian oknum karena semakin merajalela akibat pembiaran oleh pengawas dan penegak hukum.
Dugaan adanya pungutan liar (Pungli) di Pasar Kemis di perjelas oleh pihak pengelola pasar.
Pengelola pasar berinisial TRI dan EL sempat terkejut media bisa tahu permasalahan tersebut dan sempat balik bertanya. Diketahui EL kini menjabat sebagai Kepala Cabang Pasar Kemis, ia menjelaskan di ruang kerjanya, Rabu (17/07/2019) pekan lalu.
TRI mengatakan, memang dulu kami pernah buat laporan ke Polres Kabupaten Tangerang, kejadian itu kurang lebih ada satu tahun lamanya.
“Benar pihak kami yang melaporkan adanya pungli di pasar kemis ini. Waktu itu Evi selaku Kepala Cabang yang melaporkan seorang pelaku berinisial A alias ompong,” Kata TRI.
Ia juga mengatakan, sebelum pasar kemis ini di Revitalisasi, pungli memang sudah ada. Alasannya untuk uang keamanan atau kalau disini bilang uang salaran. Setiap hari besarnya 2 ribu rupiah untuk satu orang pedagang dikalikan ada ratusan pedagang di lapak sini, Ungkap TRI.
Masih kata TRI, kita juga tadinya tidak tahu kalau kepala desa DD ikut terlibat pungli uang salaran tersebut.
“Mungkin karena pelaku itu cerita juga ke polisi, klu ia disuruh DD untuk ambil uang salaran,” Kata TRI menambahkan.
EL yang kini di angkat menjadi kepala cabang menggantikan Evi menjelaskan, masalah itu sudah kondusif dan aman sudah tidak ada pungli lagi.
Kami lapor ke polisi karena para pedagang resah dan kami sebagai pengelola juga di rugikan, sebab pedagang tidak mau lagi bayar ke pengelola pasar.
“Terkait ompong dan DD di tahan polisi berapa lama kami tidak tahu dan kami juga tidak terima surat damai ataupun surat pemberitahuan lainnya, yang penting pasar kemis tidak ada pungli lagi setelah itu,” Jelas EL. (Ayu)
