Beranikah PKB Tinggalkan Kiai Busyro?

Share This Post
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

SUMENEP, Jatimexplore.net – Siapa yang tidak mengakui kehebatan politik Kiai Busyro Karim Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, ini. Sosok politisi yang bertahan 20 tahun tanpa henti berkuasan.

Terbukti dia sukses menahkodai Ketua DPRD Sumenep selama 10 tahun dan sebagai Bupati Sumenep selama 10 tahun. Sehingga patut dikatakan sosok “Politisi PKB Sumenep tiada tanding”.

Jadi, kenapa masih meragukan magnet politik Kiai Busyro? Masih ingin membuang peran Kiai Busyro Karim?

“PKB meraih 10 kursi tak lepas pola rekrutmen caleg yang berlapis. Siapa yang merekrut caleg? Tentu ketua tandifz lama. Yaitu, Kiai Busyro,” kata Ainur Rahman, pengamat politik kepada Jatimexpore.net.

Dalam menjalani karir politiknya, dia cukup teruji, jatuh bangun dalam politik dianggap vitamin oleh Kiai Busyro.

Ganjalan politik bagi Kiai Busyro bagaikan pupuk yang mensuburkan jaringan politiknya.

Salah satu resep politik Kiai Busyro selama di PKB adalah mengajak orang-orang berkomunikasi dengan guyub. Mereka diajak bicara hati ke hati.

“Mereka disentuh hatinya. Bukan semata menyentuh sakunya,” paparnya.

Kata Ainur pola komunikasi politik KIai Busyro perlu ditiru oleh para calon Bupati Sumenep yang akan berlaga di 2020.

Perlakukan warga Sumenep secara manusiawi. Jangan anggap mereka seperti mesin yang akan menyala bila diisi bahan energi.

Baik-baik lah kepada warga yang akan memilih. Ajak ngobrol mereka walau just hello via telpon.

“Jangan bersikap jumawa. Merakyatlah. Dekati rakyat dengan hati. Bukan dengan uang. Apalagi dengan kata-kata dan senyuman palsu. Ajarin masyarakat dengan ketulusan. Jangan ajarin masyrakat dengan sikap jumawa yang haus sanjungan,” ujarnya (Inur/Bahri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *