Bupati Sumenep, Koperasi Merupakan Tulang Punggung Pemerintah

SUMENEP, Jatimexplore.net – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar upacara hari Koperasi ke-72 tahun 2019.

Acara tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim, tampak hadir Wakil Bupati Ahmad Fauzi, jajaran Forkopimda, Utusan TNI/Polri, Satpol PP, Pimpinan OPD, Pelajar SMP/SMA/Perguruan tinggi, dan undangan.

Dalam sambutannya Bupati Sumenep A. Busyro Kamrim menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh insan koperasi di sumenep yang terus bergerak, berkembang dan berinovasi menjadikan koperasi sebagai tulang punggung perekonomian daerah.

“Tema hari koperasi nasional tahun ini adalah “reformasi total koperasi di era revolusi industri 4.0. sebagaimana kita maklumi bersama. saat ini digitalisasi mewarnai kehidupan industri yang merembet pada perilaku keseharian masyarakat,” tuturnya.

Disadari benar bahwa koperasi harus memiliki kesiapan dan bekal sumber daya handal, yang didasari oleh tekad untuk siap berubah mensikapi dalam tantangan kekinian.

Tantangan baru yang dihadapi oleh dunia perkoperasian, tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi semata, namun menyangkut mindset dan juga perubahan sistem tata kelola.

Reformasi total yang telah dijalankan dalam rentang waktu lima tahun terakhir, pada dasarnya mendorong koperasi beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berjalan dinamis.

“Pertama, reorientasi. pada langkah ini pemerintah mengubah paradigma pendekatan pembangunan koperasi dari kuantitas menjadi kualitas. hal ini bertujuan menjadikan koperasi lebih berkualitas dan berdaya saing tinggi, dengan jumlah anggota aktif yang terus meningkat,” ujarnya.

Di Kabupaten Sumenep, anggota koperasi mencapai 65 ribu 916 orang. hal itu merupakan potensi luar biasa dalam menggerakkan perekonomian daerah.

Kedua, rehabilitasi. telah dilakukan penguatan sistem database koperasi, sehingga koperasi yang terdata hanya yang benar-benar sehat dan memperkuat perekonomian masyarakat.

“Saat ini jumlah koperasi di sumenep mencapai 1.590 koperasi. pemerintah daerah terus melakukan revitalisasi terhadap koperasi-koperasi yang tidak aktif. sejak tahun 2017, pemerintah telah merevitalisasi 320 koperasi dan saat ini ada 26 koperasi dalam proses pembubaran menunggu sk dari menteri koperasi,” jelasnya.

Ketiga, pengembangan, yaitu meningkatkan kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat, kuat, mandiri, dan tangguh setara dengan badan usaha lainnya. tahun 2014 kontribusi koperasi menyumbangkan 1,71 persen terhadap pembentukan pdb nasional. dan pada tahun 2018 meningkat tajam menjadi 5.1 persen.

Pemerintah terus mendorong pengembangan koperasi melalui regulasi yang kondusif, penguatan SDM, penguatan kelembagaan, dan pendampingan terhadap aspek pembiayaan dan pemasaran.

“Sudah saatnya, koperasi di sumenep bersinergi dengan program pemerintah daerah lainnya, seperti misalnya memanfaatkan momentum program visit sumenep dan juga program lainnya,” ujarnya.

Menurutnya usia 72 tahun bukanlah usia yang sebentar bagi koperasi di indonesia. itu adalah suatu kebanggaan, karena koperasi mampu bertahan melewati berbagai zaman. Namun, di sisi lain memiliki pekerjaan rumah bersama, bagaimana terus mempertahankan dan meningkatkan koperasi dari waktu ke waktu.

“Kita sedang memasuki era “internet of thing”. maka saya berharap para pelaku koperasi di kabupaten sumenep dapat menerima dan belajar mengikuti perubahan. perubahan tidak bisa dihindari. dan menyesuaikannya adalah satu-satunya cara agar terus eksis” tegasnya.

“Sudah seharusnya koperasi bersahabat dengan teknologi digital. misalnya memanfaatkan media sosial untuk media sosialisasi. dengan begitu, koperasi akan digandrungi oleh generasi milenial yang saat ini jumlahnya mencapai sepertiga dari totalitas penduduk indonesia. pada akhirnya akan semakin terbuka lahirnya generasi-generasi insan koperasi di masa depan,” tambahnya. (Bahri)